Fikih Ibadah: Bab Shalat Beserta Dalil-Dalilnya
Oleh: Abdul Haris
Pendahuluan
Shalat adalah rukun Islam kedua dan merupakan tiang agama. Rasulullah ﷺ bersabda:
رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ، وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ
“Pokok segala perkara adalah Islam, dan tiangnya adalah shalat.” (HR. Tirmidzi, sahih)
Allah SWT memerintahkan shalat dalam banyak ayat, di antaranya:
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.” (QS. Al-Baqarah: 43)
1. Hukum Shalat
Shalat lima waktu (Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya) adalah fardhu ‘ain bagi setiap muslim yang baligh, berakal, dan suci dari hadats besar.
- Dalil kewajiban shalat:
إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
“Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa’: 103)
2. Syarat Sah Shalat

- Islam
- Tidak diterima shalat orang kafir.
- Berakal dan Baligh
- Tidak wajib bagi anak kecil atau orang gila.
- Suci dari Hadats Kecil dan Besar
- Harus berwudhu (untuk hadats kecil) atau mandi junub (untuk hadats besar).
- Menutup Aurat
- Laki-laki: antara pusar hingga lutut.
- Perempuan: seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan.
- Menghadap Kiblat
- Kecuali dalam kondisi tertentu (sakit, perjalanan).
- Telah Masuk Waktu Shalat
- Tidak sah shalat sebelum waktunya.
3. Rukun Shalat
Jika salah satu rukun ini tidak terpenuhi, shalat tidak sah:
- Niat
- Dilakukan dalam hati ketika takbiratul ihram.
- Berdiri (bagi yang mampu)
- Takbiratul Ihram
- Mengucapkan “Allahu Akbar” untuk memulai shalat.
- Membaca Al-Fatihah
- Dalil:
> لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
“Tidak ada shalat bagi yang tidak membaca Al-Fatihah.” (HR. Bukhari)
- Rukuk dengan Thuma’ninah
- I’tidal (Berdiri setelah rukuk)
- Sujud dengan Thuma’ninah (2 kali setiap rakaat)
- Duduk di Antara Dua Sujud
- Duduk Tasyahud Akhir
- Membaca Tasyahud Akhir
- Shalawat kepada Nabi ﷺ setelah tasyahud
- Salam
- Mengucapkan “Assalamu’alaikum warahmatullah” ke kanan dan kiri.
- Tertib (Melakukan secara berurutan)
4. Sunnah-Sunnah Shalat
- Mengangkat Tangan saat Takbir
- Meletakkan Tangan Kanan di Atas Kiri
- Membaca Doa Iftitah
- Contoh:
> سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ…
- Membaca Ta’awudz sebelum Al-Fatihah
- Membaca Amin setelah Al-Fatihah
- Membaca Surah setelah Al-Fatihah
- Memperpanjang Rukuk dan Sujud
- Duduk Iftirasy (duduk di kaki kiri) pada tasyahud awal
- Duduk Tawarruk (duduk di lantai) pada tasyahud akhir
- Berdoa sebelum salam
5. Pembatal Shalat
- Berhadats (kentut, buang air, dll.)
- Terkena Najis yang Tidak Dimaafkan
- Berbicara dengan Sengaja
- Dalil:
> إِنَّ فِي الصَّلَاةِ لَشُغْلًا
“Sesungguhnya dalam shalat itu ada kesibukan (tidak boleh bicara).” (HR. Bukhari)
- Makan atau Minum
- Tertawa Terbahak-bahak
- Membelakangi Kiblat tanpa uzur
- Banyak Bergerak tanpa Keperluan
6. Khusyuk dalam Shalat
Allah SWT berfirman:
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ * الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu mereka yang khusyuk dalam shalatnya.” (QS. Al-Mu’minun: 1-2)
Tips Khusyuk:
- Memahami bacaan shalat.
- Menghindari gangguan duniawi.
- Shalat di tempat tenang.
- Mengingat akhirat saat shalat.
7. Shalat Berjamaah
Keutamaan Shalat Berjamaah:
- Pahala 27 kali lipat dibanding shalat sendirian.
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
“Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat daripada shalat sendirian.” (HR. Bukhari)
Hukum Shalat Berjamaah:
- Fardhu Kifayah bagi laki-laki (jika ditinggalkan semua, berdosa).
- Sunnah Mu’akkadah bagi perempuan.
Penutup
Shalat adalah ibadah utama yang akan dihisab pertama kali di akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ، فَإِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ لَهُ سَائِرُ عَمَلِهِ
“Sesungguhnya amal pertama yang dihisab pada Hari Kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya.” (HR. Thabrani, hasan)
Semoga kita senantiasa menjaga shalat dengan sempurna. Wallahu a’lam bish-shawab.
Referensi:
- Al-Qur’an (Al-Baqarah: 43, An-Nisa’: 103, Al-Mu’minun: 1-2)
- Hadits Shahih (Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dll.)
- Kitab Fiqh As-Sunnah (Sayyid Sabiq)
- Sifat Shalat Nabi (Syaikh Al-Albani)
Fikih Ibadah: Bab Shalat Beserta Dalil-Dalilnya
Pendahuluan
Shalat adalah rukun Islam kedua dan merupakan tiang agama. Rasulullah ﷺ bersabda:
رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ، وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ
“Pokok segala perkara adalah Islam, dan tiangnya adalah shalat.” (HR. Tirmidzi, sahih)
Allah SWT memerintahkan shalat dalam banyak ayat, di antaranya:
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.” (QS. Al-Baqarah: 43)
1. Hukum Shalat
Shalat lima waktu (Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya) adalah fardhu ‘ain bagi setiap muslim yang baligh, berakal, dan suci dari hadats besar.
- Dalil kewajiban shalat:
إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
“Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa’: 103)
2. Syarat Sah Shalat
- Islam
- Tidak diterima shalat orang kafir.
- Berakal dan Baligh
- Tidak wajib bagi anak kecil atau orang gila.
- Suci dari Hadats Kecil dan Besar
- Harus berwudhu (untuk hadats kecil) atau mandi junub (untuk hadats besar).
- Menutup Aurat
- Laki-laki: antara pusar hingga lutut.
- Perempuan: seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan.
- Menghadap Kiblat
- Kecuali dalam kondisi tertentu (sakit, perjalanan).
- Telah Masuk Waktu Shalat
- Tidak sah shalat sebelum waktunya.
3. Rukun Shalat
Jika salah satu rukun ini tidak terpenuhi, shalat tidak sah:
- Niat
- Dilakukan dalam hati ketika takbiratul ihram.
- Berdiri (bagi yang mampu)
- Takbiratul Ihram
- Mengucapkan “Allahu Akbar” untuk memulai shalat.
- Membaca Al-Fatihah
- Dalil:
> لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
“Tidak ada shalat bagi yang tidak membaca Al-Fatihah.” (HR. Bukhari)
- Rukuk dengan Thuma’ninah
- I’tidal (Berdiri setelah rukuk)
- Sujud dengan Thuma’ninah (2 kali setiap rakaat)
- Duduk di Antara Dua Sujud
- Duduk Tasyahud Akhir
- Membaca Tasyahud Akhir
- Shalawat kepada Nabi ﷺ setelah tasyahud
- Salam
- Mengucapkan “Assalamu’alaikum warahmatullah” ke kanan dan kiri.
- Tertib (Melakukan secara berurutan)
4. Sunnah-Sunnah Shalat
- Mengangkat Tangan saat Takbir
- Meletakkan Tangan Kanan di Atas Kiri
- Membaca Doa Iftitah
- Contoh:
> سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ…
- Membaca Ta’awudz sebelum Al-Fatihah
- Membaca Amin setelah Al-Fatihah
- Membaca Surah setelah Al-Fatihah
- Memperpanjang Rukuk dan Sujud
- Duduk Iftirasy (duduk di kaki kiri) pada tasyahud awal
- Duduk Tawarruk (duduk di lantai) pada tasyahud akhir
- Berdoa sebelum salam
5. Pembatal Shalat
- Berhadats (kentut, buang air, dll.)
- Terkena Najis yang Tidak Dimaafkan
- Berbicara dengan Sengaja
- Dalil:
> إِنَّ فِي الصَّلَاةِ لَشُغْلًا
“Sesungguhnya dalam shalat itu ada kesibukan (tidak boleh bicara).” (HR. Bukhari)
- Makan atau Minum
- Tertawa Terbahak-bahak
- Membelakangi Kiblat tanpa uzur
- Banyak Bergerak tanpa Keperluan
6. Khusyuk dalam Shalat
Allah SWT berfirman:
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ * الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu mereka yang khusyuk dalam shalatnya.” (QS. Al-Mu’minun: 1-2)
Tips Khusyuk:
- Memahami bacaan shalat.
- Menghindari gangguan duniawi.
- Shalat di tempat tenang.
- Mengingat akhirat saat shalat.
7. Shalat Berjamaah
Keutamaan Shalat Berjamaah:
- Pahala 27 kali lipat dibanding shalat sendirian.
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
“Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat daripada shalat sendirian.” (HR. Bukhari)
Hukum Shalat Berjamaah:
- Fardhu Kifayah bagi laki-laki (jika ditinggalkan semua, berdosa).
- Sunnah Mu’akkadah bagi perempuan.
Penutup
Shalat adalah ibadah utama yang akan dihisab pertama kali di akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ، فَإِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ لَهُ سَائِرُ عَمَلِهِ
“Sesungguhnya amal pertama yang dihisab pada Hari Kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya.” (HR. Thabrani, hasan)
Semoga kita senantiasa menjaga shalat dengan sempurna. Wallahu a’lam bish-shawab.
Referensi:
- Al-Qur’an (Al-Baqarah: 43, An-Nisa’: 103, Al-Mu’minun: 1-2)
- Hadits Shahih (Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dll.)
- Kitab Fiqh As-Sunnah (Sayyid Sabiq)
- Sifat Shalat Nabi (Syaikh Al-Albani)