FikihIbadah

Fikih Ibadah: Bab Wudhu Beserta Dalil-Dalilnya

oleh: Abdul Haris

Pendahuluan
Wudhu merupakan salah satu syarat sahnya ibadah seperti shalat, thawaf, dan membaca Al-Qur’an (menurut sebagian ulama). Allah SWT memerintahkan wudhu dalam firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai siku, serta usaplah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai kedua mata kaki.” (QS. Al-Ma’idah: 6)

1. Rukun-Rukun Wudhu

Wudhu memiliki beberapa rukun yang harus dipenuhi agar sah, berdasarkan dalil Al-Qur’an dan Sunnah:

  1. Niat
  • Dalil:
    > إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
    “Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari & Muslim)
  1. Membasuh Wajah
  • Batas wajah: dari tempat tumbuhnya rambut kepala hingga dagu, dan dari telinga kanan hingga telinga kiri.
  1. Membasuh Kedua Tangan hingga Siku
  • Dalil: QS. Al-Ma’idah: 6.
  1. Mengusap Sebagian Kepala
  • Minimal mengusap sebagian rambut kepala.
  • Dalil hadits:
    > كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْسَحُ بِنَاصِيَتِهِ وَالعِمَامَةِ
    “Nabi SAW mengusap ubun-ubun dan surbannya.” (HR. Muslim)
  1. Membasuh Kedua Kaki hingga Mata Kaki
  • Harus sampai kedua mata kaki.
  1. Tertib (Berurutan)
  • Dilakukan sesuai urutan di atas.

2. Sunnah-Sunnah Wudhu

Selain rukun, terdapat amalan sunnah dalam wudhu:

  1. Membaca Basmalah
  • Dalil:
    > لَا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ
    “Tidak ada wudhu bagi yang tidak menyebut nama Allah.” (HR. Abu Dawud, hasan)
  1. Bersiwak (Membersihkan Gigi)
  • Dalil:
    > لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ
    “Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka bersiwak setiap wudhu.” (HR. Bukhari)
  1. Membasuh Anggota Wudhu 3 Kali
  • Kecuali kepala, cukup diusap sekali.
  1. Menyela-nyela Jari Tangan dan Kaki
  • Dalil:
    > أَسْبِغِ الْوُضُوءَ، وَخَلِّلْ بَيْنَ الأَصَابِعِ
    “Sempurnakanlah wudhu dan sela-selalah jari-jemari.” (HR. Abu Dawud)
  1. Berdoa Setelah Wudhu
  • Dalil:
    > مَنْ تَوَضَّأَ فَقَالَ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، فُتِحَتْ لَهُ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ
    “Barangsiapa berwudhu lalu membaca syahadat, dibukakan baginya 8 pintu surga.” (HR. Muslim)

3. Hal-Hal yang Membatalkan Wudhu

  1. Keluar Sesuatu dari Dua Jalan (Kencing, Tinja, Kentut)
  • Dalil:
    > لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةَ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ
    “Allah tidak menerima shalat salah seorang di antara kalian jika ia berhadats hingga ia berwudhu.” (HR. Bukhari)
  1. Tidur Nyenyak (Tanpa Sadar)
  2. Hilang Akal (Mabuk, Pingsan)
  3. Menyentuh Kemaluan Tanpa Penghalang
  • Dalil:
    > مَنْ مَسَّ ذَكَرَهُ فَلْيَتَوَضَّأْ
    “Barangsiapa menyentuh kemaluannya, hendaklah ia berwudhu.” (HR. Ahmad)

Penutup

Wudhu adalah ibadah yang agung, tidak hanya membersihkan fisik tetapi juga mensucikan hati. Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ آثَارِ الْوُضُوءِ
“Sungguh, umatku akan datang pada hari Kiamat dengan wajah dan tangan bercahaya karena bekas wudhu.” (HR. Bukhari)

Semoga kita senantiasa menjaga wudhu dan memperhatikan tata caranya sesuai sunnah. Wallahu a’lam bish-shawab.

Referensi:

  • Al-Qur’an Surat Al-Ma’idah: 6
  • Hadits-hadits Shahih Bukhari & Muslim
  • Kitab Fiqh As-Sunnah oleh Sayyid Sabiq
  • Al-Mughni oleh Ibnu Qudamah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *