ULUMUL QURAN: MEMAHAMI ILMU-ILMU AL-QURAN DALAM KAJIAN ISLAM
Oleh: Abdul Haris
Pendahuluan
Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam tidak hanya berisi petunjuk hidup, tetapi juga merupakan mukjizat abadi Nabi Muhammad ﷺ yang mengandung kedalaman ilmu. Untuk memahaminya secara komprehensif, diperlukan penguasaan Ulumul Quran (Ilmu-Ilmu Al-Quran). Ulumul Quran mencakup berbagai disiplin ilmu yang membahas sejarah, tafsir, asbabun nuzul, nasikh-mansukh, dan aspek lainnya terkait Al-Quran.
Definisi Ulumul Quran
Ulumul Quran secara bahasa berarti “ilmu-ilmu tentang Al-Quran”, sedangkan secara istilah adalah kumpulan disiplin ilmu yang membahas segala hal terkait Al-Quran, baik dari segi turunnya, pengumpulannya, penafsirannya, maupun keajaiban bahasanya**.

Allah ﷻ berfirman:
وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ
“Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk, rahmat, dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS. An-Nahl: 89)
Ayat ini menunjukkan bahwa Al-Quran mencakup segala aspek kehidupan, sehingga mempelajari Ulumul Quran adalah kunci memahami pesan-pesannya.
Pembagian Ulumul Quran
Ulumul Quran terbagi menjadi beberapa cabang utama, antara lain:
- Asbabun Nuzul (Sebab-Sebab Turunnya Ayat)
Ilmu ini membahas konteks historis turunnya suatu ayat. Contoh:
لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ
“Tidak ada paksaan dalam agama.” (QS. Al-Baqarah: 256)
Ayat ini turun berkaitan dengan kebiasaan kaum Anshar yang memaksa anak-anak mereka masuk Islam. - Nasikh wa Mansukh (Ayat yang Menghapus dan Dihapus)
Beberapa ayat Al-Quran menghapus hukum ayat sebelumnya. Contoh:
فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ
“Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka sampai Allah mendatangkan perintah-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 109)
Ayat ini di-nasikh oleh ayat perintah memerangi orang kafir (QS. At-Taubah: 5). - Muhkam wa Mutasyabih (Ayat yang Jelas dan Samar)
هُوَ الَّذِي أَنزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُّحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ
“Dialah yang menurunkan Al-Kitab (Al-Quran) kepadamu. Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat (jelas), itulah pokok-pokok isi Al-Quran, dan yang lain mutasyabihat (samar).” (QS. Ali Imran: 7) - Qira’at (Bacaan Al-Quran)
Terdapat tujuh qira’at yang sahih yang diriwayatkan dari Nabi ﷺ melalui para sahabat seperti Ibn Katsir, Nafi’, dan lainnya. - I’jazul Quran (Mukjizat Al-Quran)
Al-Quran memiliki keindahan bahasa dan kebenaran ilmiah yang tak tertandingi. Allah berfirman:
قُل لَّئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنسُ وَالْجِنُّ عَلَىٰ أَن يَأْتُوا بِمِثْلِ هَٰذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا
“Katakanlah, ‘Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan mampu membuat yang serupa dengannya, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.'” (QS. Al-Isra’: 88)
Sejarah Pengumpulan Al-Quran
Al-Quran tidak diturunkan sekaligus, melainkan secara berangsur selama 23 tahun. Proses pengumpulannya melalui tiga tahap:
- Zaman Nabi ﷺ: Ditulis di pelepah kurma, kulit, dan dihafal oleh para sahabat.
- Zaman Abu Bakar Ash-Shiddiq: Dikumpulkan dalam satu mushaf setelah banyak penghafal Quran gugur di Perang Yamamah.
- Zaman Utsman bin Affan: Dibakukan dalam satu mushaf (Rasm Utsmani) untuk keseragaman bacaan.
Manfaat Mempelajari Ulumul Quran
- Memahami Al-Quran dengan benar sesuai konteks.
- Menghindari kesalahan dalam menafsirkan ayat.
- Menghargai keindahan dan mukjizat Al-Quran.
- Memperkuat keimanan terhadap kebenaran Al-Quran.
Kesimpulan
Ulumul Quran adalah ilmu penting bagi setiap muslim yang ingin mendalami Al-Quran secara mendalam. Dengan memahaminya, kita dapat mengambil hikmah dan petunjuk dari kitab suci ini secara benar. Sebagaimana firman Allah:
كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shad: 29)
Semoga Allah ﷻ memudahkan kita dalam mempelajari dan mengamalkan Al-Quran. Aamiin.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Artikel ini ditulis berdasarkan kajian Ulumul Quran klasik dan kontemporer dengan merujuk kepada Al-Quran dan Hadis yang sahih.